PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) menyambut baik akuisisi saham PT Amman Mineral Internasional (AMI) yang mengendalikan 82,2 persen NNT oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi).
Presiden Direktur Newmont Nusa Tenggara Rachmat Makkasau mengatakan, setelah diakuisisi, kegiatan operasi dilanjutkan secara normal sambil tetap mempertahankan standar-standar yang tinggi atas keselamatan kerja, pengelolaan lingkungan, dan tanggung jawab sosial.
"Terima kasih kepada seluruh karyawan atas komitmennya terhadap keselamatan kerja dan operasi yang bertanggung jawab,” kata Rachmat, di Jakarta, Kamis (30/6/2016).
Menurut Rachmat, seluruh karyawan dan mitra bisnis tambang Batu Hijau sangat menghargai komitmen untuk tetap mempertahankan standar-standar operasi tambang yang tinggi dan aman, kinerja lingkungan yang bertanggung jawab, serta pengembangan masyarakat.
"Melalui kinerja yang baik dan berkelanjutan, kami akan terus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi secara jangka panjang untuk Kabupaten Sumbawa Barat dan Propinsi Nusa Tenggara Barat, serta memberikan pendapatan kepada pemerintah melalui pembayaran pajak-pajak di tingkat lokal, regional, dan nasional," terang Rachmat.
Rachmat menyampaikan meski telah diakusisi, Amman Mineral Internasional berkeinginan untuk mempertahankan status karyawan, hak-hak, dan benefit sebagaimana saat ini.
Untuk diketahui, Medco Energi setuju untuk mengakuisisi saham Amman Mineral Internasional yang mengendalikan 82,2 persen dari Newmont Nusa Tenggara dengan nilai US$2,6 miliar atau sekitar Rp 34,27 triliun (Estimasi kurs 13.180 per dolar AS).
Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro, mengatakan, Medco telah membeli Amman Mineral Internasional. Sedangkan Amman Mineral Internasional sebelumnya juga telah membeli Newmont Nusa Tenggara dari Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation.
Menurut Hilmi, ini merupakan salah satu transaksi structured finance terbesar di Asia Tenggara tahun ini. ”Transaksi ini secara langsung memberikan nilai tambah strategis terhadap Medco Energi, mengingat operasi Newmont Nusa Tenggara yang berskala dunia," tutur Hilmi.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.