INILAHCOM, Jakarta - Pemerintah meminta dukungan semua pihak untuk mendorong pengembangan panasbumi. Sejalan dengan melonjaknya kebutuhan listrik serta dan target capaian energy mix (bauran energi).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana memaparkan, target capaian kapasitas listrik dari panasbumi di 2025 mencapai 7 ribu mega watt (MW).
Untuk memuluskan rencana itu, menurut Rida, dibutuhkan sinergi dan koordinasi semua pihak. "Tanpa sinergitas dan koordinasi maka target 7 ribu MW itu hanya tinggal target saja," kata Rida di Jakarta.
Rida menjamin akan mengawal setiap investasi panasbumi yang baru dan sudah berjalan. Ini terkait pengembangan panasbumi yang sudah terpetakan dan termonitor dengan baik.
"Panasbumi yang lebih dulu seatle, artinya sudah terpetakan, baik masalah dan alternatif solusi sehingga agak sedikit kawal. Cumaa perlu monitoring terus," ucap Rida. Rida pun mengatakan, capaian target 7 ribu MW di 2025 memang cukup ambisius.
Namun, capaian itu bergantung terhadap sikap dan tindakan pemangku kepentingan.
"Meskipun begitu mengingat target menantang. Ambisius iya, tapi diraih atau direalisasi itu bisa. Gimana kita bisa permudah target itu," tutur Rida.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.