Ditjen Minerba Pede 32 Smelter Nikel Dibangun Tahun Ini
JAKARTA - Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menyebut, pada 2017 akan ada penambahan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) untuk komoditas nikel. Direncanakan 32 smelter nikel dapat beroperasi pada 2017.
"Sekarang operasi enam smelter nikel. Nanti bertambah lagi 26. Total ada 32 kurang lebih," tutur Ketua Umum APNI Ladjiman Damanik di Ruang Rapat Gedung C Ditjen Minerba, Tebet Soeporno, Jakarta, Senin (6/3/2017).
Dengan beroperasinya 26 smelter nikel, maka kapasitas produksi nikel yang sudah diolah bertambah. Berdasarkan data APNI saat ini produksi mencapai 300-400 ribu ton per tahun. "Saya proyeksikan adanya 26 pabrik kurang lebih nanti paling tidak 1 juta ton per tahun," kata dia.
Menurut Ladjiman, adanya smelter nikel dapat memberikan kepastian pada pasar. Seperti China, di mana permintaan nikel besar ke sana. "Paling tidak adanya kesepakatan membuat, pembangunan smelter banyak dilakukan di sini," ujarnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.