Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pelayaran milik negara PT Djakarta Lloyd (Persero) tengah menjajaki kerja sama pengangkutan ekspor bauksit dengan potensi volume 2 juta ton per tahun. Bila terealisasi, diverisikasi muatan perseroan kian beragam karena sebelumnya sudah menggarap angkutan batu bara.
Direktur Utama Djakarta Lloyd, Suyoto mengatakan angkutan ekspor menjadi segmen yang potensial karena perseroan kini sudah punya kapal sendiri, yakni MV Dharma Lautan Intan yang dibeli seharga US$12 juta.
Dia menambahkan, sebelumnya Djakarta Lloyd sudah menggarap angkutan nikel ke dua lokasi smelter di Sulawesi Tenggara.
"Angkutan ekspor terus kami jajaki. Sekarang kami mash negosiasi harga," ujarnya kepada Bisnis.com Senin (21/5/2018).
Secara umum, tambahan kontrak angkutan bauksit diharapkan bisa berkontribusi terhadap target pendapatan perseroan.
Suyoto menerangkan, tahun ini perseroan membidik pendapatan sebanyak Rp800 miliar dengan laba bersih Rp70 miliar atau tumbuh 91% dari realisasi laba pada 2017. Dia optimistis target laba bisa diraih karena per Mei 2018, Djakarta Lloyd sudah mengantong laba bersih Rp38 miliar atau 54% dari target.
Dia menambahkan target laba diusung tinggi karena kontrak yang diperoleh perseroan juga melonjak. Dia menggambarkan, tahun lalu Djakarta Lloyd mendapat kontrak angkutan batu bara 1,2 juta ton dari PT PLN (Persero).
Tahun ini, kontak naik tiga kali lipat menjadi 3,7 ton. Djakarta Lloyd juga mendapat kontrak angkutan batu bara dari perusahaan swasta sebesar 500.000 ton per tahun.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.