Dollar perkasa, harga emas menyentuh level terendah tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga emas sulit tertahan. Selasa (19/6) pukul 19.20 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2018 di Commodity Exchange turun ke level terendah tahun ini pada US$ 1.273,80 per ons troi.
Harga ini turun 0,49% jika dibandingkan dengan harga kemarin pada US$ 1.280,10 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas menurun 1,97% jika dibandingkan dengan Selasa pekan lalu.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, harga emas sedang tertekan. "Fundemental dari Amerika Serikat (AS) yang membuat harga emas cenderung sedikit tertekan," kata dia kepada Kontan.co.id, hari ini.
Namun saat ini belum ada sentimen positif maupun negatif yang mempengaruhi naiknya harga emas. Saat ini dollar Amerika Serikat masih menguat sehingga emas masih rawan koreksi.
Indeks dollar hari ini pun naik 0,53% ke 95,26. Dalam sepekan, indeks dollar menguat 1,53%.
Adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China serta kenaikan suku bunga oleh Bank sentral AS Federal Reserve membuat dollar AS menguat dan menekan harga komoditas. "Harga emas bisa saja melemah hingga ke level US$ 1.100 nantinya," tambah Ibrahim.
Ibrahim memproyeksikan harga emas akan begerak dengan support US$ 1.275,50-US$ 1.267 per ons troi dan resistance US$ 1.298-US$ 1.300 per ons troi. Ia merekomendasikan sell untuk emas.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.