Dua Hal Ini Diklaim Bakal Dipelajari Bukit Asam dari Freeport
' />
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA, Arviyan Arifin, mengklaim bisa mempelajari dua hal dari Freeport setelah proses divestasi saham tersebut selesai.
“Hal pertama yang bisa dipelajari PTBA dari Freeport yakni transfer teknologi dalam kegiatan penambangan. Freeport itu kan perusahaan tambang kelas dunia, kami juga perusahaan tambang. Tentu yang pertama kita bisa belajar, bagaimana melakukan tambang yang underground," tutur Arviyan ketika ditemui di Jakarta, kemarin.
Lebih lanjut, Arviyan menuturkan, Bukit Asam juga mempunyai lokasi tambang yang menggunakan teknologi underground di Ombilin.
“Freeport (sudah berhasil) 600 km. Kita paling 30 km. Batu bara di Ombilin itu 7.000 lebih kalorinya. Dan masih ekonomis kalau kita melakukan penambangan underground yang efisien dan itu belajar dari Freeport," tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, prospek kerja sama pembangunan smelter juga terbuka. Namun, hal tersebut dilakukan melalui Holding BUMN tambang, yakni PT Inalum.
"(Kerja sama pembangunan smelter) Kita melalui Inalum tentunya. Karena holding kita Inalum. Secara tidak langsung nanti melalui Inalum," tutupnya.
RI Caplok 51 Persen Saham Freeport, Fahri Hamzah Tuding itu Pencitraan
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.