Dua Raksasa Korea Selatan, Bangun Pabrik Baterai Terbesar di Indonesia
PORTALSURABAYA.com - Seiring dengan perkembangan teknologi pada kendaraan, penggunaan bahan bakar minyak pada kendaraan akan semakin berkurang. Era pengembangan mobil listrik di Indonesia perlahan mulai tampak. Pasokan baterai yang menjadi isu utama pengembangan kendaraan listrik dalam waktu dekat akan terpecahkan.
Hal ini diungkap langsung oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat menggelar Webinar pada Minggu (25/7).
Dalam acara tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dengan banyaknya cadangan mineral di Indonesia, terutama produk nikel yang bisa menghasilkan lithium battery pada produk turunannya, maka tidak menutup kemungkinan Indonesia menjadi negara nomor satu dalam pembuatan baterai mobil listrik.
"Cadangan mineral untuk menjadi kunci baterai lithium kita tuh 40%, nomor satu di dunia. Memang Australia besar, tapi mereka banyak di tengah tengahnya sehingga cost nya tinggi," ujar Luhut.
Tidak hanya nikel, Luhut menyebut produk mineral lainnya, bauksit juga merupakan salah satu bahan dalam pembuatan lithium battery. Sejauh ini, Bauksit sedang berjalan di Bintan, Halmahera, dan di wilayah Kalimantan Barat.
"Jadi, selama ini kita ekspor bauksit saja nah sekarang kita masuk ke smelter grade alumina. Ini harus ada, ini nanti bagian dari lithium battery, sehingga dengan ini semua kita punya lebih dari 80% bahan materialnya," kata dia.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.