Dua bulan pertama 2019, biaya produksi feronikel Antam (ANTM) terendah di dunia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen feronikel berbiaya terendah di dunia dengan cash cost US$ 3,55 per pon sepanjang dua bulan pertama tahun ini. Angka ini turun 10% dibandingkan rata-rata cash cost feronikel Antam pada tahun lalu yang tercatat sebesar US$ 3,95 per pon.
Dengan tren peningkatan harga nikel dunia serta tumbuhnya permintaan terhadap nikel, maka ANTM optimistis dapat meningkatkan margin keuntungan bisnis nikel di tahun ini.
Outlook positif bisnis nikel ANTM disebabkan adanya peningkatan target produksi 22% menjadi 30.280 ton nikel dalam feronikel (TNi) ketimbang realisasi tahun lalu yang tercatat 24.868 TNi.
“Tingkat cash cost komoditas utama Antam yakni feronikel tetap kompetitif sepanjang operasi kumulatif dua bulan pertama tahun 2019 dengan realisasi cash cost unaudited US$ 3,55 per pon,” ujar Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama ANTM dalam keterbukaan informasi, Senin (1/4).
Pada tahun lalu rata-rata produsen feronikel dunia mencatat cash cost US$ 5,13 per pon, oleh karena itu berdasarkan studi Wood Mackenzie capaian ANTM menempatkan perusahaan sebagai salah satu produsen nikel berbiaya terendah di dunia.
“Melalui efisiensi berkelanjutan, terjaganya kestabilan operasi serta proyeksi pertumbuhan bisnis feronikel ANTM di tahun 2019, cash cost feronikel kami akan terjaga tetap rendah dan meningkatkan profitabilitas bagi bisnis perusahaan,” lanjutnya.
Asal tahu saja, peningkatan target 22% feronikel tahun ini juga didukung oleh peningkatan utilisasi operasi pabrik Feronikel Pomalaa, serta mulai beroperasinya pabrik Feronikel di Halmahera Timur pada semester II-2019. Selain itu, perusahaan ini juga menargetkan penjualan feronikel meningkat 25% menjadi 30.280 TNi dibandingkan tahun lalu yang hanya 24.135 TNi
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.