INILAHCOM, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra mengatakan, sekarang sudah terkumpul dana senilai Rp31,5 triliun untuk membiayai kegiatan pencarian kandungan minyak dan gas bumi (migas).
Menurut Arcandra, dana ini didapatkan dari Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang mengelola wilayah kerja migas dan membayar dana Komitmen Kerja Pasti (KKP).
"Rp31,5 triliun (duitnya) sudah ditangan pemerintah, lewat program yang bapak susun diajukan ke SKK Migas," kata Arcandra, di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Dia menjelaskan, besaran setoran ditetapkan berdasarkan program yang direncanakan KKKS saat berkontrak, kemudian uang yang terkumpul akan digunakan KKKS untuk melakukan pencarian kandungan migas atau eksplorasi di Blok migas yang sedang digarap.
"Silahkan gunakan untuk kegiatan eksplorasi, ini bukan dari APBN," kata Arcandra.
Menurut Arcandra, dengan adanya dana tersebut maka tidak adalagi alasan bagi KKKS untuk menunda kegiatan eksplorasi, sehingga dapat meningkatkan kandungan migas nasional. Jika eksplorasi tidak dilakukan, maka dana yang dihimpun akan menjadi milik pemerintah.
"Gunakanlah uang ini untuk kegiatan eksplorasi ke depan, tersedia, tidak ada alasan kita tidak punya uang lagi. Dana yang tersedia sekarang, kalau tidak dilakukan gimana? diambil, balik ke pemerintah," kata dia.[jat]
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.