Efisiensi, Aneka Tambang (ANTM) sukses tekan biaya tunai produksi feronikel

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa transisi menuju era kenormalan baru tampak disambut positif oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) karena diyakini dapat mengangkat kinerja perusahaan tersebut di sisa tahun 2020. Untuk membantu perbaikan kinerja, manajemen ANTM berusaha mengurangi berbagai pengeluaran, termasuk biaya tunai produksi.

Senior Vice President Corporate Secretary ANTM Kunto Hendrapawoko mengatakan, seiring datangnya fase kenormalan baru, kondisi perekonomian dan permintaan komoditas global perlahan bangkit pada kuartal II-2020.

ANTM pun terus berupaya untuk meningkatkan capaian produksi dan penjualan komoditas utama perusahaan, sehingga diharapkan dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik di semester satu dan seterusnya.


Mengutip berita sebelumnya, ANTM meraih penjualan sebesar Rp 5,20 triliun dengan kontribusi penjualan ekspor sebesar Rp 1,37 triliun pada kuartal I-2020. Sayangnya, ANTM harus menanggung rugi bersih sebesar Rp 281,84 miliar yang diakibatkan kerugian selisih kurs sebesar Rp 382 miliar.

Kunto melanjutkan, untuk mempertahankan kinerja di tengah pandemi virus corona, ANTM berusaha menekan biaya pengeluaran. Perusahaan ini pun diklaim sebagai salah satu produsen feronikel global berbiaya rendah.

Tercatat, biaya tunai produksi unaudited feronikel perusahaan pelat merah ini sebesar US$ 3,35 per pon sepanjang operasi kumulatif di 5 bulan pertama tahun 2020. “Capaian ini memperlihatkan adanya penurunan biaya tunai ANTM sebesar 15% jika dibandingkan biaya tunai rata-rata unaudited feronikel ANTM di tahun 2019 sebesar US$ 3,95 per pon,” ungkap dia, Kamis (2/7).

Tak hanya itu, biaya tunai feronikel ANTM di 5 bulan pertama 2020 juga lebih rendah dari rata-rata biaya tunai produsen feronikel global yang mencapai US$ 4,85 per pon. Fakta tersebut berdasarkan studi triwulan kedua tahun 2020 oleh Wood Mackenzie.


Sementara itu, manajemen ANTM menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 1,5 triliun pada tahun ini. Capex tersebut utamanya akan digunakan untuk kebutuhan modal anak usaha, proyek pengembangan, eksplorasi, hingga investasi rutin.

Kunto bilang, pihaknya senantiasa mengevaluasi seluruh kesempatan investasi yang ada saat ini maupun peluang yang ada di masa depan. “Hal ini sejalan dengan upaya ANTM untuk terus tumbuh dan memberikan imbal hasil yang positif kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan,” pungkas dia