Ekonomi China 6,9%, Kepala BKPM: Indonesia Dapat Angin Segar
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II tahun 2017 mencapai 6,9%. Jumlah ini lebih baik dari ekspektasi pasar sebelumnya.
Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Thomas Lembong mengatakan, merupakan hal yang menggembirakan bagi Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi China yang di luar ekspektasi tersebut. Hal itu juga membuktikan jika ekonomi China masih sangat kuat.
Apalagi China merupakan salah negara dengan mitra dagang nomor 1 di 120 negara termasuk Indonesia. Sehingga, pertumbuhan ekonomi China sangat berpengaruh terutama pada harga komoditas.
"Tentunya berita yang menggembirakan bahwa pertumbuhan ekonomi China masih kuat, Apalagi mereka adalah negara dengan ekonomi terbesar nomor satu di Asia dan mitra dagang nomor 1 di 120 negara, termasuk Indonesia. Jadi memang pertumbuhan ekonomi di China itu sangat-sangat berdampak, terutama di harga komoditas buat kita. Karena kalau pertumbuhan ekonomi di China lesu pasti komoditas kita bangkrut," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Menurut Thomas, adapun harga komoditas yang akan berpengaruh seperti bubur kertas, pulp, minyak sawit, dan bahan logam. Bahkan produksi-produksi dari smelter yang telah dibangun juga akan turut berpengaruh.
"Segala macam komoditas, bubur kertas, pulp, minyak sawit, bahan logam termasuk produksi dari smelter-smelter yg sudah dibangun. Memang kita sementara ini masih banyak ekspor komoditas, atau syukur semakin banyak komoditas yang diolah di Indonesia karena smelter," jelasnya.
Selain harga komoditas, pertumbuhan ekonomi China juga akan berpengaruh terhadap sektor pariwisata Indonesia. Karena China merupakan sumber pariwisata nomor satu di Indonesia.
"Dampaknya juga di pariwisata, China sumber pariwisata nomor satu di Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia," katanya.
Sebagai informasi, Pemerintah China menargetkan pertumbuhan ekonomi negaranya bisa tembus 6,5% pada 2017 ini. Pada kuartal I dan II ini, China berhasil mencatatkan pertumbuhan di atas ekpektasi di level 6,9%. Kalangan ekonomi memperkirakan, pertumbuhan ekonomi China mencapai 6,6% pada 2017. (okezone.com)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.