Jakarta - Ekspor baja China turun pada April 2016 setelah harga lokal dan permintaan melonjak.
Menurut data bea cukai China, pengiriman baja turun menjadi 9,08 juta metrik ton dari 9,98 juta metrik ton pada Maret. Namun, ekspor selama 4 bulan pertama meningkat 7,6% (y-o-y) menjadi 36,9 juta metrik ton.
Harga baja telah meningkat di China tahun karena pasar properti rebound dan investor lokal masuk pasar berjangka bahan baku. Pergerakan itu tersebut meningkatkan keuntungan pabrik pengolahan dan menahan mereka untuk mencari penghasilan lain dari pasar di luar China.
"Permintaan lokal begitu kuat sehingga harga di pasar domestik jauh lebih mahal daripada di luar negeri," kata analis Mysteel Research, Wei Yingsong, seperti dilaporkan dalam Bisnis.com, Senin (9/5). (id/bc)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.