a a a a a
News Update Ekspor Konsentrat Longgar, tetapi Pengawasan Pembangunan "Smelter" Lebih Ketat
News

Ekspor Konsentrat Longgar, tetapi Pengawasan Pembangunan "Smelter" Lebih Ketat

Ekspor Konsentrat Longgar, tetapi Pengawasan Pembangunan "Smelter" Lebih Ketat
JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan memberikan kelonggaran ekspor konsentrat namun dengan aturan dan pengawasan yang lebih ketat.

Jenderal TNI (Purn) itu pun memastikan, pengusaha pertambangan yang tidak taat akan mati dengan sendirinya.

"Tapi jangan pernah kalian terfikir, (pelonggaran ini karena) saya ditekan oleh siapa pun. Tidak ada yang bisa tekan (saya). Udah. Pangkat saya sudah tinggi," kata Luhut kepada wartawan di Jakarta, Rabu malam (12/10/2016).

Adapun aturan yang lebih ketat itu, kata Luhut, diantaranya pengenaan bea keluar progresif yang lebih tinggi. Saat ini, bea keluar untuk ekspor konsentrat diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (Nomor) 153 Tahun 2014.

Luhut juga memastikan, pemberian izin ekspor konsentrat harus sesuai dengan rencana perkembangan smelter. Sebagaimana diketahui, pembangunan smelter saat ini belum banyak kemajuan namun izin ekspor tetap diberikan.

Dikonfirmasi hal tersebut, Luhut menegaskan, hal itu disebabkan kurangnya pengawasan. Oleh karenanya, Luhut akan meminta jajarannya di Kementerian ESDM untuk serius mengawasi pembangunan smelter.

"Jangan bicara yang lalu. Ke depan, kalau kau (pengusaha) tidak penuhi kami tindak tegas. Makanya kalau bikin aturan itu harus ada pengawasan. Kalau bilang sampai 30 persen, dicek, item-nya apa saja 30 persen itu," jelas Luhut.

Yang pasti, kata Luhut, instrumen bea keluar ekspor konsentrat akan dikenakan secara progresif.

"Pokoknya kamu jangan main-main sama saya. Kalau tahun ini belum ada kemajuan smelter, tahun depan bea keluar kami tingkatkan. Kalau tidak dipenuhi, kamu akan (pengusaha) mati sendiri," pungkas Luhut.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT