Ekspor Mineral Mentah Mau Dibuka, Saham-saham Tambang Melesat
Jakarta -Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 yang melarang ekspor mineral mentah rencananya akan direvisi oleh pemerintah dan DPR. Pemerintah melalui Kementerian ESDM, berinisiatif membuka kembali ekspor mineral mentah.
Saham-saham sektor tambang melesat tinggi merespons rencana tersebut.
Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup melesat 47,412 poin (1,02%) ke 4.705,735. Sementara indeks LQ45 melonjak 10,553 poin (1,30%) ke 821.846.
Penguatan IHSG tersebut salah satunya didorong dari saham-saham sektor pertambangan yang naik sebesar 1,89%. Hingga pukul 14.36 waktu JATS, saham-saham di sektor tambang secara keseluruhan sudah naik 3,03%.
Analis Recapital Securities Andrew Argado melihat, penguatan saham-saham tambang tersebut ditopang oleh rencana pemerintah yang akan membuka ekspor mineral mentah.
"Penguatan IHSG didorong oleh beberapa faktor. Namun, ada dorongan dari sektor tambang. Itu karena ada rencana pemerintah yang akan buka keran eskpor mineral mentah, meskipun memang belum final," jelas dia kepada detikFinance, Jumat (26/2/2016).
Meski demikian, Andrew menjelaskan, kebijakan pemerintah tersebut harus diperhatikan secara cermat. Pasalnya, beberapa emiten justru telah melakukan proses pemurnian mineral dengan membangun smelter. Dengan rencana ini, tentu akan membuat rugi emiten yang telah menggelontorkan dana untuk membangun smelter.
"Kebijakan ini harus dicermati juga. Jadi, kebijakan ini harus benar-benar dicermati. Harus dilakukan secara bertahap, jadi tidak membuka selebar-lebarnya ekspor mentah, sehingga emiten-emiten yang memang sudah membangun smelter, tidak kecewa," ucap dia.
Berikut saham-saham tambang yang terpantau naik:
• ITMG naik 19,91% ke Rp 6.475 • PTBA naik 6,51% ke Rp 5.075 • MEDC naik 12,20% ke Rp 925 • INCO naik 5,70% ke Rp 1.575 • BSSR naik 5,37% ke Rp 1.570 • HRUM naik 8,40% ke Rp 710 • ADRO naik 4,39% ke Rp 595 • BYAN naik 0,31% ke Rp 8.000 • PSAB naik 1,36% ke Rp 1.115 • TINS naik 1,77% ke Rp 575 • MYOH naik 1,78% ke Rp 457 • TOBA naik 1,64% ke Rp 435 • ELSA naik 1,44% ke Rp 281 • PTRO naik 1,37% ke Rp 296 • ARTI naik 1,97% ke Rp 155 • DOID naik 1,35% ke Rp 75
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.