Ekspor Nikel Naik, Trimegah Securitas: Jadi Bahan Baku Mobil Listrik
' />
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulawesi Selatan pada bulan Juli 2020 tercatat mencapai US$ 104,04 Juta.
Angka ini mengalami peningkatan sebesar 11,69 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan Juni 2020 yang mencapai US$ 93,15 Juta.
Selaras dengan hal itu, capaian Juli 2020 tercatat mengalami peningkatan sebesar 10,40 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 94,24 Juta.
Lima komoditas utama yang diekspor pada Juli 2020 yaitu Nikel; Biji-bijian berminyak dan Tanaman Obat; Kakao/Coklat; Ikan, Udang dan Hewan Air Tidak Bertulang Belakang Lainnya;serta Garam, belerang dan kapur dengan distribusi persentase masing-masing sebesar 61,51 persen, 7,68 persen, 7,50 persen, 4,58 persen, dan 3,69 persen.
Sebagian besar ekspor pada bulan Juli 2020 ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Malaysia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan, dengan proporsi masing-masing 66,03 persen, 15,49 persen, 7,50 persen, 2,79 persen, dan 2,07 persen.
Branch Manager Trimegah Securitas Indonesia Cabang Makassar, Carlo E F Coutrier menganggap, diberlakukannya UU Minerba menyebabkan bahan tambang (nickel ore) tidak bisa langsung di ekspor, tetapi harus diolah terlebih dahulu.
Beberapa perusahaan tambang harus membangun smelter untuk mengolah bahan mentah untuk di ekspor kemudian.
Mengingat Indonesia adalah negara dengan cadangan bijih nikel terbesar di dunia, harga nikel kemungkinan masih akan terus bergerak naik.
"Ditambah lagi demand untuk Nikel masih ada kemungkinan untuk terus bertambah. Saat ini selain sebagai bahan baku stainless steel, demand untuk nikel juga muncul sebagai bahan baku baterai. Terutama baterai kendaraan listrik," kata Carlo, Senin (7/9/2020).
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ekspor Nikel Naik, Trimegah Securitas: Jadi Bahan Baku Mobil Listrik, https://makassar.tribunnews.com/2020/09/07/ekspor-nikel-naik-trimegah-securitas-jadi-bahan-baku-mobil-listrik. Penulis: Muh. Hasim Arfah Editor: Imam Wahyudi
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.