a a a a a
News Update Ekspor mineral terganjal sejumlah syarat
News

Ekspor mineral terganjal sejumlah syarat

Ekspor mineral terganjal sejumlah syarat
JAKARTA. Perusahaan pertambangan yang akan melaksanakan kegiatan ekspor mineral mentah masih terganjal beberapa syarat. Sehingga, sampai saat ini, belum ada perusahaan tambang yang mengajukan rekomendasi ekspor kepada Kementerian ESDM.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengatakan, sejauh ini belum ada perusahaan tambang yang meminta rekomendasi ekspor mineral. Sebab, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

"Misalnya, pertama membangun smelter. Dua, membuat fakta integritas. Tiga, cadangan harus diverifikasi melalui KJMI. Tidak mudah begitu saja minta rekomendasi ekspornya," papar Bambang di Kantor Dirjen Minerba, Kamis (2/3).

Syarat lainnya, kata Bambang, perusahaan harus memenuhi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Lalu, haru tercatat sebagai IUP Cleand and Clear (CnC). Adapun, setelah mendapatkan kegiatan ekspor. Maka Kementerian ESDM, akan melihat progress pembangunan smelter per enam bulan sekali.

"Kalau sudah enam bulan diperiksa tidak ada kemajuan, cabut ekspornya," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, masih banyak perusahaan tambang yang berfikir apabila ingin meminta kegiatan ekspor. Sebab, pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineralnya (smelter) belum terbangun.

"Belum ada yang meminta (rekomendasi). Karena kan harus dilihat dulu progresnya. Bagaimana kalau enam bulan belum ada progres. Kan otomatis distop ekspornya," terangnya.

Jonan menambahkan, pihaknya memberikan waktu lima tahun untuk perusahaan tambang membangun smelter. Ditargetkan, pada tahun 2020 sudah tidak ada lagi kegiatan ekspor mineral mentah.

"Kita kasih waktu supaya orang mau tidak mau setelah 2022 tidak ada ekspor ore. Dikasih waktu 5 tahun setelah itu no more you have to build the smelter," pungkasnya.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT