JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan, ada empat smelter atau fasilitas pengolahan bijih mineral baru yang akan beroperasi tahun ini.
"Kebanyakan nikel," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Sayangnya, Bambang enggan menyebutkan berapa kapasitas keempat smelter yang akan beroperasi tersebut.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, jumlah eksisting smelter per Oktober 2016 sebanyak 18 smelter terdiri dari 12 smelter nikel, dua smelter besi, dua smelter bauksit, dan masing-masing satu smelter tembaga dan mangaan.
Merujuk data tersebut, pemerintah merencanakan pembangunan 24 smelter lagi, terdiri dari 10 smelter nikel, sembilan smelter tembaga, tiga smelter timah dan seng, serta masing-masing satu smelter tembaga dan mangaan.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.