Erick Thohir Angkat Putra Papua Claus Wamafma Jadi Direktur Freeport
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk direktur baru di PT Freeport Indonesia. Direktur baru itu berasal dari Papua, yakni Claus Wamafma.
Penetapan direksi baru tersebut dilaksanakan pada 7 Februari 2020 yang lalu di Gedung Kementerian BUMN.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyebut ada pergantian sejumlah jabatan dalam agenda tersebut. Seperti wakil presiden komisaris, wakil direktur utama dan direktur.
"Salah satu yang seru yakni putra Papua Claus Wamafma, yang sudah berkarier 20 tahun di Freeport dan diusulkan jadi direksi mewakili Mind ID. Sebelumnya Claus menjadi SVP membawahi CSR, partnership fund dan community development," ujar dia di Kementerian BUMN, Senin (17/2/2020).
Dia menjelaskan, Claus Wamafma adalah direktur orang Papua asli yang berkarier dari bawah. Di mana masuknya orang Papua pertama sebagai direktur di perusahaan ini menunjukkan kapabilitas orang Papua yang juga mampu mengisi jabatan penting.
"Selain Claus, Freeport juga mengangkat wakil presiden direkturnya yang baru menggantikan Orias Petrus Moedak yang diangkat menjadi direktur utama di PT Inalum (Persero). Posisi ini diisi oleh Jenpino Ngabdi yang sebelumnya adalah direktur," ungkap dia
Kemudian, lanjut dia, Orias Petrus ditempatkan menjadi wakil presiden komisaris di perusahaan tambang emas ini.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.