Washington: Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berharap finalisasi akuisisi 51 persen saham Freeport Indonesia dalam kurun waktu satu dua minggu.
"Kalau pemahaman bersama, harusnya Freeport McMoran sudah siap untuk mengumumkan, dan dibuat legal drafnya, kalau legal drafnya cepat sih 1-2 minggu sudah selesai," tutur Jonan di Washington DC, Rabu, 27 Juni 2018.
Namun demikian, lanjut Jonan, ada hal yang harus dipahami, apakah PT Inalum (Persero) sudah siap untuk proses akuisisi.
"Saya lagi dan sudah memberitahu dirut Inalum, menteri keuangan, dan menteri BUMN, inalum siap enggak untuk proses akuisisi ini, karena saya kira Inalum juga mencari pinjaman untuk melakukan akuisisi ini, kalau itu siap, semua selesai, sebentar," jelasnya.
Bahkan, dia berharap pekan depan sudah ada pernyataan bersama antara bos Freeport dengan Pemerintah Indonesia mengenai kesepakatan akuisisi 51 persen saham Freeport.
"Mudah-mudahan saya harap minggu depan bisa ada joint statement bersama antara CEO Freeport dan Pemerintah Indonesia, bahwa ini sudah selesai dan sepakat 51 persen Freeport Indonesia dikelola bersama, bangun smelter, sepakat menjadi IUPK, dan juga penerimaan negara lebih tinggi," pungkasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.