Finalisasi Investor Pabrik Baterai, Bahlil dan Erick Bakal Terbang ke Korsel
Jakarta: Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia rencananya akan terbang ke Korea Selatan (Korsel) bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk memfinalisasi investasi pembangunan pabrik baterai lithium (electric vehicle/EV battery) di Tanah Air.
Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Bahlil mengatakan dengan masuknya investasi dari Korea Selatan akan menambah daftar perusahaan yang melakukan relokasi tujuan investasi ke Indonesia. Sejauh ini telah ada sembilan perusahaan yang merelokasi investasinya dari Tiongkok ke Indonesia, tujuh di antaranya, kata Bahlil, telah berjalan.
"Bahkan ada beberapa perusahaan Korea juga. Dalam kunjungan kami dengan Pak Erick akan meng-clear-kan ini, sedikit lagi," kata Bahlil, Selasa, 22 September 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?Happy Inspire Confuse Sad Menurut mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini, investasi tersebut dalam jumlah besar. Kendati demikian, dirinya tidak menyebutkan nominalnya.
"Ini investasinya besar dan ini terbesar di dunia dan itu lokasinya adalah di Batam, 100 hektare," tutur Bahlil.
Bahlil mengatakan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menghasilkan baterai. Bahan baku utamanya berasal dari nikel. Ia bilang cadangan nikel dunia 20 persennya berasal dari Indonesia.
Namun selama ini produksi nikel di Tanah Air cenderung dijual dalam bentuk mentah yang bernilai rendah. Oleh karenanya hilirisasi nikel menjadi sangat penting untuk menciptakan nilai tambah. Rencananya, 85 persen material nikel akan digunakan untuk memenuhi pasokan baterai di dalam negeri.
"Jadi saya besok dengan Pak Erick ke Korea untuk menyelesaikan persoalan hilirisasi EV battery," jelas Bahlil.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.