Freeport-Amman Siapkan Lahan 100 hektare untuk Smelter
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Amman Mineral mengatakan tengah bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia dalam pembangunan smelter di Maluk, Nusa Tenggara Barat. Kendati demikian, kerja sama ini baru sampai pada tahap studi bersama saja.
"Sekarang sedang lakukan feasibility study (FS) bersama PT Freeport Indonesia, memang rencananya nanti akan bekerja sama," ujar Kepala Divisi Komunikasi Korporat Amman Mineral Anita Avianty kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Senin (25/6/2018).
Namun, ia mengatakan, belum bisa menjelaskan lebih detil terkait rencana kerja sama dengan PT Freeport ke depannya akan seperti apa. Pasalnya, fokus utama perusahaan saat ini adalah penyelesaian pembangunan smelter tersebut.
"Tahapannya kan banyak, yang penting sekarang smelternya jadi dulu. Masalah teknis, pasokan, dan sebagainya masih prematur untuk dibicarakan saat ini ya. Kembali lagi, rencana pembangunan smelter ini kan sesuai dengan yang diamanatkan pemerintah kepada kedua perusahaan, agar nanti bisa mendapatkan izin ekspor," imbuhnya.
Adapun, sampai sekarang, sudah ada sekitar 100 hektare yang dibebaskan (land clearing). Ditargetkan pada tahun ini persiapan pembangunan smelter sudah selesai, sehingga pada 2022 smelter sudah bisa beroperasi sesuai dengan rencana awal perusahaan.
Selain itu, Anita juga menegaskan, status kepemilikan smelter tersebut sampai saat ini 100% masih dipegang oleh PT Amman Mineral.
"Sampai saat ini, smelter tersebut statusnya masih milik PT Amman Mineral," tutur Anita.
Sebagai informasi, PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral tengah melakukan studi bersama terkait rencana pembangunan smelter di Maluk, Nusa Tenggara Barat. Kerja sama tersebut seperti tertuang dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang sudah diteken kedua perusahaan pada 30 Agustus 2017 lalu. Di dalam MoU tersebut dicantumkan masih ada tahapan-tahapan perjanjian berikutnya terkait kerja sama pembangunan smelter ini.
Smelter tersebut ditargetkan selesai dibangun dan mulai beroperasi pada 2022. Begitu smelter selesai, Amman membuka peluang untuk perusahaan tambang lain mengolah dan memurnikan hasil tambang mereka di smelter tersebut. Termasuk Freeport.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.