Freeport Ekspor 305.000 Ton Konsentrat hingga April
Jakarta, Kabar28.com, - PT Freeport Indonesia telah merealisasikan ekspor konsentrat 305.900 ton dari Februari hingga April 2018. Freeport sendiri mendapat kuota ekspor konsentrat sebanyak 1.247.866 ton yang berlaku sampai 15 Februari 2019.
"PT Freeport Indonesia mendapatkan kuota ekspor 15 Februari 2019 1.247.866 ton konsentrat," kata Executive Vice President Freeport Indonesia Tony Wenas dalam rapat di Komisi VII DPR, Jakarta, Kamis (25/5/2018).
Sementara, terkait dengan pembangunan smelter, dia mengatakan telah menyelesaikan feasibility study, izin lingkungan, dan pengusahaan lahan di Gresik. Ekspor tersebut dilakukan ke tujuh negara. Negara itu yakni Korea Selatan, Jepang, India, Filipina, China, Spanyol, dan Bulgaria.
Lebih rinci, untuk bulan Februari jumlah ekspor konsentrat sebanyak 33.000 ton, Maret 146.400 ton, dan April 126.500. Jadi, total ekspor konsentrat hingga April mencapai 305.900 ton.
"Sampai dengan April 2018 jumlanya 305.900 ton atau kira-kira 25% dari total kuota yang kami dapatkan," ujarnya.
Kemudian, telah menyelesaikan desain awal dan penimbunan lahan. Realisasi biaya aktual sampai April 2018 sebesar US$ 103 juta.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.