Freeport Indonesia Bangun Smelter dengan atau Tanpa Amman Mineral Tetap Jalan
' />
JAKARTA – PT Freeport Indonesia berencana tetap membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian konsentrat (smelter) di Gresik Jawa Timur.
Direktur Eksekutif PT Freeport Indonesia Tony Wenas menegaskan sesuai dengan rencana awal, perusahaan akan bangun smelter di Gresik, Jawa Timur. Bahkan, kata dia, rencana pembangunan smelter ini tetap akan berjalan dengan atau tanpa kerjasama dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
“Selama ini, dengan atau tanpa AMNT, PTFI tetap akan bangun smelter di Gresik. Kami merencanakan untuk bangun smelter di Gresik,” ujar Tony di sela Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (7/3).
Tak mau kalah dengan pernyataan Direktur Eksekutif PT Freeport Indonesia, Direktur Utama PT Amman Mineral Industri Lukman Mahfoedz juga menegaskan bahwa AMNT melalui AMIN tetap akan membangun smelter dengan atau tanpa bekerjasama dengan PT Freeport Indonesia.
“Dengan atau tanpa PT Freeport Indonesia, perusahaan tetap akan membangun smelter di Benete, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat,” tegas Lukman di hadapan anggota Komisi VII DPR RI.
Seperti diketahui, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI, masing-masing direksi perusahaan tambang tersebut memaparkan kemajuan smelternya. Untuk kemajuan smelter PT Freeport Indonesia baru mencapai 2,4 persen. Adapun pembangunan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara untuk konsentrat tembaga sudah mencapai 10,10 persen.
Smelter Freeport ini nantinya akan memiliki kapasitas masuk 2 juta konsentrat tembaga per tahun dengan kapasitas output 460.000 katoda tembaga. Biaya investasi pembangunan smelter ini mencapai US$ 2,59 miliar. Adapun kapasitas input smelter PT AMNT sebesar 1 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan dapat ditingkatkan hingga 1,6 juta atau 2 juta ton per tahun dengan nilai investasi US$1,6 Miliar.
Mengacu data Freeport pada paparan di Komisi VII, kemajuan pembangunan smelter Freeport saat ini sudah melalui tahap pekerjaan awal. Perincian pekerjaan itu adalah studi kelayakan, kajian dan izin lingkungan, serta perjanjian sewa lahan. Sementara kemajuan pembangunan smelter PT AMNT sudah tahap proses engineering.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.