Freeport McMoran Tunda Pembangunan Smelter di Gresik
' />
JAKARTA – Freeport McMoran, salah satu pemegang saham PT Freeport Indonesia, berencana menunda pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik, Jawa Timur menyusul pandemi Covid-19. Perusahaan tambang Amerika Serikat itu memangkas anggaran belanja modalnya (capital expenditure), termasuk salah satunya untuk proyek smelter di Indonesia. President & Chief Executive Officer Freeport McMoran Richard Adkerson mengatakan, pihaknya berkomitmen membangun smelter sebagai bagian dari kesepakatan dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang ditekannya.
Namun, pengerjaan proyek ini mengalami keterlambatan lantaran pembatasan pekerja di lapangan di Gresik dan masalah supply chain. “Kami sudah memberitahu Pemerintah terkait keterlambatan ini dan kami sedang berdiskusi untuk memperpanjang batas waktu [penyelesaian] smelter yang disepakati di Desember 2023,” kata dia dalam conference call kinerja kuartal I-2020, akhir pekan lalu, waktu setempat. Pihaknya juga mengkaji kembali sejumlah isu terkait pembangunan smelter yang akan menguntungkan baik Freeport Indonesia maupun pemerintah. Karena pada saat yang sama, seperti pemerintahan lain di dunia, Pemerintah Indonesia juga tengah kesulitan untuk mempertahankan pendapatan negara lantaran turunnya kegiatan ekonomi dan investasi.
Padahal, meski pembangunannya sudah dimulai sejak 2014, proyek smelter Freeport Indonesia ini belum ada progress signifikan. Hingga Maret lalu, pembangunan smelter berkapasitas 2 juta ton konsentrat tembaga itu baru mencapai 4,88%. Lambannya pengerjaan smelter ini disinyalir lantaran Freeport menginginkan kepastian operasi pasca berakhirnya Kontrak Karya (KK) pada tahun depan. Hal ini senada dengan pernyataan Adkerson dalam conference call.
“Kami dengan enggan memutuskan bahwa kami berkomitmen untuk membangun smelter guna mendapatkan resolusi terkait masalah lama kami dengan Pemerintah Indonesia tentang perpanjang hak tambang kami,” ujarnya. Namun, dia menampik bahwa pihaknya melakukan renegosiasi dengan pemerintah terkait pembangunan smelter ini.
Di 2020 ini, lanjutnya, Freeport McMoran memprediksi tidak akan ada investasi signifikan untuk proyek smelter lantaran adanya keterlambatan pembangunan. Namun, pihaknya masih berkomitmen menjalankan pembangunan smelter di Gresik tersebut.
“Jika pemerintah tidak menyetujui perubahan lantaran kondisi terkini, kami akan memenuhi komitmen kami untuk membangun smelter,” tegas Adkerson. Executive Vice President & Chief Financial Officer Freeport McMoran Kathleen Quirk menambahkan, secara global, perusahaan memangkas modal belanja hingga US$ 800 juta menjadi US$ 2 miliar menyusul pandemi Covid-19. Pemangkasan anggaran belanja ini termasuk di Indonesia sebesar US$ 200 juta.
“Sekitar setengahnya karena pengerjaan upgrading mill yang kami tunda satu tahun lantaran pandemi dan pembatasan kontraktor internasional. Kami juga mengurangi pengeluaran terkait proyek smelter menyusul keterlambatan proyek dan adanya diskusi dengan pemerintah,” jelas dia. Smelter Freeport berlokasi di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Proyek smelter ini didesain terintegrasi dengan fasilitas pemurnian anoda slime.
Smelter tembaga dari proyek ini direncanakan berkapasitas 2 juta ton konsentrat, sementara kapasitas smelter anoda slime sebesar 6.000 ton. Awalnya, Freeport Indonesia berkomitmen merampungkan smelter ini paling lambat sampai 21 Desember 2023. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Freeport McMoran Tunda Pembangunan Smelter di Gresik" Penulis: Retno Ayuningtyas Read more at: http://brt.st/6yrR
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.