Freeport Mulai Konstruksi Smelter di Gresik Tahun Depan
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Freeport Indonesia memutuskan untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) secara mandiri di Gresik, Jawa Timur, dan mulai konstruksi pada 2020.
"Gresik tidak berubah, konstruksi sipilnya mungkin pertengahan 2020 jadi persiapannya agak lama," ujar VP Corporate Communication Freeport Riza Pratama saat dijumpai di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu (12/6/2019).
Freeport Mulai Konstruksi Smelter di Gresik Tahun Depan Foto: CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty
Riza menjelaskan untuk smelter ini Freeport akan membangun sendiri, dan diperkirakan membutuhkan lahan seluas 100 hektare. Smelter ini sendiri juga diproyeksi memiliki kapasitas hingga 2 juta ton konsentrat per tahun.
"Kira-kira smelter selesai dibangun 2023 akhir," tambah Riza. Soal pendanaan, masih belum dibahas oleh perusahaan namun rencananya adalah dengan menggunakan skema tanggung renteng.
Sebelumnya, dana yang dibutuhkan untuk membangun smelter disebut mencapai US$ 2,8 miliar-US$ 3 miliar, atau hingga Rp 42 triliun. Freeport mencari pinjaman perbankan.
Wakil Presiden Direktur Freeport, Orias Petrus Moedak, mengatakan Freeport sedang menyeleksi 15 bank yang berminat menyediakan pinjaman tersebut.
"Bank tersebut adalah bank pemerintah dan asing. Asing ini ada yang dari Jepang, Prancis, UK, dan AS," ujar Orias di Jakarta, Senin (27/5/2018).
Smelter yang dibangun Freeport berlokasi di Kawasan Industri Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), yang dimiliki oleh Pelindo III dan PT AKR Corporindo Tbk.
Progres pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) PT Freeport Indonesia hingga Februari 2019 tercatat baru mencapai 3,86% dari rencana (kurva S) yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia. Pembangunan smelter ini diperkirakan selesai pada 2022 mendatang. Smelter ini menghasilkan produk katoda tembaga 99,99%.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.