Freeport Siapkan Dana Rp 8,2 Triliun Bangun Smelter di Gresik
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Freeport Indonesia menyebutkan tahun ini akan menyiapkan anggaran belanja sebesar 600 juta dollar AS atau setara dengan Rp 8,2 triliun (asumsi kurs Rp 13.714 per dollar AS). Anggaran itu untuk pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, anggaran tersebut akan digunakan untuk proses pembangunan konstruksi smelter tersebut, yang rencananya akan mulai dilakukan pada Agustus 2020.
"Tahun ini akan membelanjakan 600 juta dollar AS untuk pembangunan smelter," kata dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Wenas menambahkan, sumber anggaran belanja tersebut berasal dari pinjaman perusahaan ke beberapa bank internasional maupun dalam negeri. Namun, sampai saat ini pihaknya masih belum menyelesaikan perjanjian pinjaman dengan bank-bank tersebut.
"Segera (diselesaikan) lah. Sekarang kan kita sudah mulai keluar duit 600 juta dollar AS tahun ini. We need the money," katanya. Adapun total anggaran yang diperlukan Freeport untuk membangun smelter sampai dengan 2023 sebesar 3 miliar dollar AS. Dimana sumber pendanaan utama berasal dari pinjaman bank.
"Tahun depan (anggaran belanja smelter) 1,1 miliar dollar AS. Jadi tahun ini dan tahun depan akan meningkat tajam expenditure," ujarnya.
Sampai dengan Februari 2020, Tony menyebutkan progres pembangunan smelter sudah mencapai 4,88 persen. Angka ini sedikit lebih tinggi dari target yang dipatok perusahaan, 4,09 persen. "Memang di awal dia rendah, kemudian pertengahan konstruski fisik Agustus akan meningkat tajam," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Freeport Siapkan Dana Rp 8,2 Triliun Bangun Smelter di Gresik", https://money.kompas.com/read/2020/02/19/135800326/freeport-siapkan-dana-rp-8-2-triliun-bangun-smelter-di-gresik. Penulis : Rully R. Ramli Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.