Freeport Siapkan Investasi US$ 15,1 Miliar Hingga 2041
JAKARTA, investor.id - PT Freeport Indonesia telah menggelontorkan investasi senilai total US$ 15,8 miliar atau sekitar Rp 229 triliun (kurs Rp 14.500/dolar AS) untuk periode 1973-2019 di Indonesia. Nilai investasi serupa pun akan dikucurkan hingga 2041 sebesar US$ 15,1 miliar.
Investasi US$ 15,1 miliar tersebut digunakan untuk pengembangan tambang bawah tanah, tidak termasuk investasi pembangunan fasilitas pemurnian mineral (smelter). “Jadi ini investasi yang sangat besar, rata-rata US$ 1 miliar satu tahun atau sekitar Rp 14 triliun per tahun,” kata Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas dalam diskusi virtual dengan Forum Pimpinan Redaksi di Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Tony Wenas, Presdir PT Freeport Indonesia. Foto: IST Dia memaparkan, Freeport fokus pengembangan tambang bawah tanah lantaran tambang terbuka (open pit) Grasberg sudah selesai pada 2019 kemarin. Freeport memiliki empat tambang bawah tanah, yakni Grasberg Block Cave, DMLZ Block Cave, DOZ Block Cave, dan Big Gossan. Dari keempat tambang tersebut, fokus Freeport kini pada Grasberg dan DMLZ. Pada tambang bawah tanah tersebut terdapat terowongan dengan panjang hingga 700 kilometer. Pada 2041, panjang terowongan secara keseluruhan bisa mencapai 1.000 km. Terowongan merupakan akses untuk mengambil bijih (ore) tembaga yang kemudian dibawa ke lokasi penghancur bijih (crusher) antara lain menggunakan kereta. Tony menegaskan, seluruh operasi di tambang bawah tanah menggunakan pengendali jarak jauh (remote) dari ruang kontrol yang jaraknya sekitar 10 km dari tambang tersebut. “Tiap tahun kita investasi di tambang bawah tanah ini karena tidak bisa berhenti, supaya ore-nya bisa terus menerus diambil dan tidak kolaps. Kalau dia behenti akan kolaps sendiri,” paparnya.
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Freeport Siapkan Investasi US$ 15,1 Miliar Hingga 2041"
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.