Merdeka.com - PT Freeport Indonesia sedang mempersiapkan penambahan kuota ekspor mineral tembaga olahan (konsentrat tembaga). Pada tahun ini volume ekspor tembaga perusahaan tersebut sebanyak 198.282 ton.
Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, penambahan kuota ekspor disesuaikan dengan produksi bijih tembaga, yang sedang mengalami penurunan akibat perpindahan lokasi kegiatan penambangan dari tambang terbuka menjadi bawa tanah.
"Ya kan tergantung produksi kita, kan memang ada penurunan produksi," kata Riza, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Rabu (12/6).
Menurut Riza, saat ini sub holding tambang PT Indonesia Alumunium (Inalum) sedang mempersiapkan penambahan kuota. Sementara itu, untuk proses administrasinya tengah diajukan. "Lagi disiapkan (penambahan kuota). Lagi diajukan," tuturnya.
Riza pun optimis, Freeport Indonesia mampu mengejar target produksi pada tahun ini sebanyak 1,2 just ton. "Insya Allah sesuai target," tegasnya.
Untuk diketahui, Konsentrat yang diekspor oleh Freeport memang menjadi salah satu pasokan konsentrat terbesar bagi negara-negara industri seperti China, Jepang dan Korea Selatan.
Pada 2019, Freeport mendapatkan jatah produksi sebesar 1,2 juta ton konsentrat. Hasil produksi tersebut digunakan perusahaan untuk memenuhi kapasitas smelter dalam negeri sedangkan sisanya di ekspor.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.