Freeport dan Amman Belum Laporkan Rencana Kerja Sama Smelter
Jakarta - PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara menjajaki kerja sama dalam pembangunan fasilitas pemurnian mineral atau smelter tembaga di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bahkan, petinggi kedua induk perusahaan tersebut telah melakukan pertemuan yang berlangsung beberapa waktu lalu di Washinton DC, Amerika Serikat (AS). Namun, hingga kini kepastian kerja sama tersebut belum disampaikan secara resmi kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Bambang Susigit, mengatakan pihaknya memang sudah mendengar adanya penjajakan kerja sama tersebut. Hanya saja hingga kini belum ada laporan resmi terkait kerjasama pembangunan smelter itu.
"Mereka sedang menjajaki kerja sama. Belum ada laporan kerja sama seperti apa," kata Bambang di Jakarta, Kamis (5/7).
Bambang menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih mengevaluasi pembangunan smelter untuk masing-masing perusahaan. Freeport dengan smelter yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur (Jatim) dan Amman dengan smelter di Sumbawa. Progres dan nilai investasi untuk kedua proyek smelter itu pun berbeda. Jika kedua perusahaan bekerja sama, ESDM akan meminta pernyataan resmi.
"Kami ingin tahu bagaimana yang di Gresik, lalu proposional kerja samanya seperti apa. Ini untuk evaluasi kemajuan smelter," ujarnya.
Bambang mengatakan, kapasitas smelter Amman dan Freeport sama-sama sebesar 2 juta ton. Dengan begitu, bila kerja sama itu terjalin maka pihaknya ingin mengetahui apakah ada perubahan rencana pembangunan dan kapasitasnya. Pemerintah tidak mempermasalahkan bila Freeport bekerja sama dengan Amman. Pasalnya, Undang-undang (UU) Minerba mengamanatkan pembangunan smelter sendiri maupun bekerja sama.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.