PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) segera merealisasikan berbagai proyek-proyek terbaru setelah menjadi induk usaha BUMN Tambang.
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan melakukan join venture. "Inalum akan lakukan join venture sama Antam bikin pabrik alumina," kata Budi di Kementerian PUPR dalam acara 1 Abad ITB, Jakarta Selatan, Senin 19 Februari 2018.
Ia menegaskan, pembangunan proyek tersebut, merupakan mandat yang diberikan. Sehingga Inalum dan Antam melakukan hilirisasi dari industri pertambangan. "Jadi engga usah jual tanah air lah, tapi jual produk-produk yang lebih jadi. Karena nilai tambahnya lebih besar."
Salah satunya kedua persero tersebut akan join venture bikin alumina di Kalimantan sama yang Papua. Karena mau dibuat smelter dengan billion us biayanya.
"Kalau kecil engga akan mampu jalanin sendiri. Makanya dibikin holding. Itu makanya amanat kedua kita hilirisasi dengan bentuk holding supaya kuat kemampuan finansialnya," ujarnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.