Golden Energy Mines (GEMS) Tambah Kapasitas Angkut Batubara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menandatangani nota kesepahaman penggunaan aluminium foundry alloy (aluminium paduan A365) untuk produksi velg kendaraan bermotor roda empat bermerek Toyota produksi TMMIN.
Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Inalum menjelaskan Inalum sebagai satu-satunya smelter aluminium di Indonesia mengaku bangga bisa menjadi pemasok aluminium yang akan digunakan untuk manufaktur produk TMMIN.
Ia mengatakan, langkah ini adalah salah satu wujud Inalum sebagai induk holding industri pertambangan dalam melaksanakan mandat dari pemerintah Republik Indonesia untuk hilirisasi produk aluminium. "Salah satunya dengan mendorong peningkatan industri otomotif nasional melalui pemakaian produk aluminium yang kami produksi," ujar Budi dalam keterangan pers, Jumat (15/2).
Budi menambahkan bahwa Inalum memiliki prospek untuk memasok foundry alloy hingga 150 MT/bulan ke PT Pakoakunia (PAKO) yang merupakan perusahaan pemasok velg untuk pabrikan-pabrikan otomotif di Indonesia. Angka ini ditargetkan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Dalam mengembangkan aluminium untuk bahan baku velg ini, Inalum bekerja sama dengan PAKO dan TMMIN sejak tahun 2017 yang lalu. Kerjasama yang dilakukan meliputi area studi kelayakan; pengembangan spesifikasi material aluminium termasuk di dalamnya pengecekan komposisi unsur kimia, struktur metalurgi, hasil pengecoran ingot; evaluasi material (tingkat kekerasan, performa) hingga persiapan produksi massal.
Dengan adanya pasokan aluminium foundry alloy dari Inalum, impor aluminium foundry alloy di sektor industri otomotif dapat dikurangi secara bertahap sehingga memberi dampak positif berupa potensi penghematan devisa sebesar US$ 1,3 juta per tahun di tahap awal karena pasokan Aluminium Foundry Alloy hanya terserap oleh kendaraan bermerek Toyota produksi TMMIN. Kedepannya, angka ini diharapkan akan meningkat dalam jumlah signifikan.
Selain itu, dengan kemampuan Inalum dalam memproduksi Aluminium Foundry Alloy untuk velg yang didukung dengan kapasitas produksi sebesar 90 ribu ton per tahun, dapat membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemain aktif sebagai pemasok bahan baku komponen otomotif di tingkat global yang saat ini didominasi oleh 3 pemain utama yang bermarkas di Dubai, Qatar dan Australia.
Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur TMMIN menjelaskan TMMIN mendukung dan menyambut baik upaya INALUM dalam melokalkan ingot untuk velg kendaraan.
“Keberhasilan Inalum ini akan memberikan dampak yang besar bagi penguatan struktur industri otomotif nasional, tahan banting terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah dan juga mempercepat tercapainya Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) murni produk-produk otomotif Indonesia yang semakin tinggi. Pada gilirannya dapat meningkatkan competitiveness (daya saing) industri nasional,” ungkap Warih.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.