Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc menginginkan pembangunan fasilitas pemurnian mineral (smelter) tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tetap berjalan. Gubernur mengaku belum menerima tembusan surat yang diajukan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) ke Kementerian ESDM perihal permohonan penundaan pembangunan smelter selama 18 bulan akibat pandemi Corona.
‘’Belum sampai ke saya (tembusan suratnya). Tentu mungkin karena Corona ini. Kita akan mendengar apa pertimbangan-pertimbangan sampai ini ditunda. Mestinya ini (pembangunan smelter) ndak harus ditunda,’’ ujar gubernur dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, kemarin. Iklan
Gubernur mengatakan, Pemerintah Pusat sudah mengatakan bahwa pekerjaan konstruksi tetap berjalan di tengah pandemi Corona. Sehingga ia merasa heran apabila ada pengajuan permohonan penundaan pembangunan smelter di KSB.
‘’Pemerintah sudah ngomong ke kita bahwa konstruksi harus jalan terus, kok ini ditunda. Kita berharap tetap berjalan. Tapi nanti kita dengar pertimbangannya,’’ ujarnya.
Bahkan dalam pelantikan pejabat struktural, Senin, 4 Mei 2020, gubernur secara khusus meminta Kepala Bappeda yang baru terus mengawal progres pembangunan smelter. Ia meminta Bappeda membuat perencanaan yang terukur sehingga Pemda juga bisa membantu secara maksimal.
Ia tak mengharapkan pembangunan smelter terus ditunda dan akhirnya tidak jadi dibangun. ‘’Sehingga smelter itu bisa juga digesa. Jangan sampai nggak jadi, nggak jadi, akhirnya nggak jadi beneran,’’ pesannya.
Terpisah, Kepala Bappeda NTB, Dr. H. Amry Rakhman, M. Si mengatakan Pemda menginginkan pembangunan smelter tetap berjalan. Meskipun terjadi penundaan akibat pandemi Corona, jangan sampai ditunda terlalu lama.
‘’Paling tidak jangan sampai setahun ditunda. Enam bulan lah. Karena yang di lapangan sudah siap. Kalau kemarin rencananya konstruksi Juni – Juli, paling tidak Januari 2021. Supaya ada kepastian. Jangan terlalu lama (ditunda),’’ ujarnya. Bank Koreksi Realisasi Penyaluran KUR Sebesar Rp 972,9 Miliar
Menurut Amry, pembangunan smelter tersebut tak harus ditunda semuanya. Karena pekerjaannya bisa dipilah-pilah. Mana pekerjaan yang bisa ditangani karena sumber dayanya tersedia di dalam negeri dan luar negeri bisa dilakukan pemilahan.
Amry mengatakan bahwa memang permohonan penundaan pembangunan smelter itu bolanya sekarang ada di Pemerintah Pusat. Sebagai daerah yang menjadi lokasi pembangunan smelter dan memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan kawasan industri di KSB, seharusnya Pemda juga dilibatkan. ‘’Jadi daerah harus dilibatkan. Karena sesungguhnya kebutuhan kita di sini, kewajiban dia di sana,’’ katanya.
Tahun ini, paling tidak sudah ada persiapan konstruksi pembangunan smelter di KSB. Sehingga ada tanda-tanda bahwa smelter tersebut dibangun. Menurut rencana, smelter yang dibangun di KSB berkapasitas 1,3 juta ton konsentrat per tahun. (nas)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.