Harga Komoditas Global Anjlok, Inalum Tahan Produksi
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Operasional Mining Industrial Indonesia atau MIND ID, Ogi Prastomiyono mengatakan tidak akan meningkatkan produksi karena harga komoditas dunia masih rendah.
"More or less sama lah (produksi Inalum). Aku belum berani ngomong," ungkapnya di Kementerian BUMN, Senin, (25/11/2019).
Selain itu, Ogi juga mengatakan pelarangan ekspor nikel berdampak pada penurunan produksi anak usaha perseroan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Selain itu, alasan lain MIND ID tidak menggenjot produksi adalah kapasitas smelter yang belum bisa menampung keseluruhan produksi Antam.
"Kita akan turunkan produksinya karena gak bisa serap seluruhnya kan. Karena baru Smelter Pomala yang jadi. Mudah-mudahan tahun depan Smelter Halmahera Timur. Akhir 2020 semoga sudah bisa beroperasi. Mungkin baru bisa nambah," kata Ogi.
Lebih lanjut dirinya mengatakan untuk bisa mendongkrak penjualan holding mengandalkan penjualan emas dari Antam. "Kita mengupayakan trading emas saja yang meningkat biar total reveneu kita jaga minimal sama dengan tahun lalu. (*) (hps/hps)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.