a a a a a
News Update Harga Nikel Dunia Melesat, Produksi Vale Malah Jeblok
News

Harga Nikel Dunia Melesat, Produksi Vale Malah Jeblok

Harga Nikel Dunia Melesat, Produksi Vale Malah Jeblok
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan penurunan produksi nikel sepanjang semester pertama tahun ini di tengah menguatnya harga nikel di pasar global.

Mengacu data London Metal Exchange (LME) harga nikel menguat 1,74% ke posisi US$ 14.400 per ton. Sementara, bila dilihat secara tahun berjalan, harga nikel global menguat hampir 30%.

Vale mencatat, produksi nikel hingga semester pertama 2019 mencapai 30.711 metrik ton, lebih rendah dari capaian tahun sebelumnya sebesar 36.034 metrik ton.



Namun demikian, jumlah poduksi pada triwulan kedua 2019 mencapai 17.631 metrik ton, perolehan ini lebih tinggi dari capaian triwulan pertama tahun ini sebesar 13.080 metrik ton.


"Produksi di triwulan kedua tahun 2019 lebih tinggi dibandingkan dengan produksi di triwulan pertama tahun 2019 di saat aktivitas pemeliharaan yang telah direncanakan selesai," kata Nico Kanter, CEO dan Presiden Direktur PT Vale, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.

Nico meyakini, perseroan dapat mencapai target produksi sebesar 71.000 - 73.000 metrik ton sepanjang tahun 2019.

Jika dilihat secara year on year, produksi di triwulan kedua tahun 2019 7% lebih rendah dibandingkan dengan produksi di triwulan kedua tahun 2018. Sedangkan, total produksi pada semester pertama 2019 15% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Ini disebabkan oleh kombinasi adanya aktivitas pemeliharaan yang telah direncanakan terkait dengan Larona Canal Relining, shutdown pabrik dan masalah - masalah di tanur listrik yang tidak terencana di tahun 2019.

Hingga sesi pertama perdagangan Selasa (23/7/2019), harga saham Vale dengan kode transaksi INCO menguat 1,66% ke posisi Rp 3.070 per saham. Namun, bila dlihat secara tahun berjalan, saham INCO terkoreksi 5,83%.

Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih Rp 192,01 miliar di seluruh pasar sepanjang tahun berjalan (year to date). Saat ini, nilai kapitalisasi pasar INCO di pasar saham sebesar Rp 30,50 triliun.
(hps)

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT