Harga timah di bursa Malaysia turun pada perdagangan Jumat (20/05). Penurunan harga timah tertekan penguatan dollar AS.
Indeks dollar AS pada penutupan perdagangan mata uang kemarin berakhir naik 0,12 persen pada 95.30. Dollar AS menguat setelah data klaim pengangguran AS turun dan juga masih menguatnya prospek kenaikan suku bunga AS bulan Juni ini.
Penguatan dollar AS membuat harga komoditas timah yang diperdagangkan dalam mata uang dollar AS menjadi mahal, sehingga permintaannya menurun.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami penurunan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 16.650 dollar per ton, turun sebesar 300 dollar dari penutupan sebelumnya pada 16.950.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun jika dollar AS terus menguat. Harga akan menghadapi level support di posisi 16.450 dollar dan 16.250 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan, harga timah akan menghadapi level resistance di 16.850 dollar dan 17.050 dollar.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.