Harga komoditas logam industri kompak rebound berkat stimulus PBoC
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah People's Bank of China (PBoC) mengguyurkan stimulus guna menjaga likuiditas ekonomi China membuahkan hasil positif. Paling tidak hal ini berdampak positif pada harga sebagian besar komoditas logam industri.
Mengutip Reuters, harga logam industri di London Metak Exchange mulai rebound. Hal tersebut terjadi setelah PBoC mengumumkan sejumlah langkah-langkah guna menenangkan kekhawatiran investor terhadap dampak ekonomi dari wabah virus corona.
Buktinya, Selasa (4/2), pukul 15.00 WIB, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulanan di LME naik 2,1% menjadi US$ 5.642 per metrik ton. Ini membuat tembaga berhasil rebound dari level terendah dalam lima bulan di sesi sebelumnya.
Setali tiga uang, harga nikel juga melonjak 2,8% menjadi US$ 13.075 per metrik ton di saat yang sama.
Pemulihan harga komoditas logam mulia ini sejalan dengan penguatan yuan China dan pasar saham China, setelah di awal pekan ini ambruk.
"Di pasar modal, banyak orang yang sekarang percaya dan berfikir bahwa sebelumnya telah bereaksi secara berlebihan terhadap virus corona. Setelah bursa saham Shanghai naik, semakin menunjukkan stabilitas kepercayaan investor," kata seorang trader yang berbasis di Singapura.
Hingga saat ini terdapat setidaknya 425 korban jiwa akibat virus ini, di mana dua diantaranya terjadi di luar China. Sementara jumlah terinfeksi telah lebih dari 20.000.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.