Harum Energy (HRUM) menambah kepemilikan saham di Nickel Mines Limited
Melansir laporan kinerja, HRUM memproduksi 0,6 juta ton batubara pada kuartal ketiga 2020, lebih rendah 21,3% dibandingkan dengan produksi batubara pada triwulan sebelumnya. Secara keseluruhan, produksi batubara HRUM pada sembilan bulan pertama 2020 adalah 2,2 juta ton atau 19,8% lebih rendah dibandingkan produksi pada periode yang sama tahun lalu, yakni 2,7 juta ton.
Adapun total volume penjualan batubara pada kuartal ketiga 2020 sebesar 0,7 juta ton atau setara dengan volume penjualan pada kuartal sebelumnya. Sementara volume penjualan secara akumulasi pada sembilan bulan 2020 adalah 2,3 juta ton, lebih rendah 22,7% dari volume yang dijual pada periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 3 juta ton.
HRUM pun membukukan pendapatan sebesar US$ 136,1 juta hingga kuartal ketiga 2020 atau turun 32% (yoy) dibandingkan pendapatan hingga kuartal ketiga 2019 sebesar US$ 200,3 juta. Namun, HRUM berhasil meraup laba bersih sebesar US$ 25,7 juta, meningkat 60,4% secara tahunan.
Adapun HRUM masih menyusun rencana produksi baru dengan melihat perkembangan pasar yang terkini. Ray mengatakan HRUM tidak merencanakan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang signifikan tahun depan. Hal ini karena HRUM masih memiliki kapasitas produksi dan infrastruktur yang memadai.
HRUM pun optimistis prospek batubara akan kembali bergeliat tahun depan. Melihat situasi pasokan dan permintaan batubara yang lebih berimbang, Ray berharap agar tren positif dalam beberapa minggu terakhir dapat terus berlanjut.
Melansir Bloomberg, harga batubara ICE Newcastle mencetak rekor tertingginya tahun ini di level US$ 84,50 ton pada perdagangan Selasa (15/12). Per Rabu (16/12), emas hitam ini bertengger di harga US$ 84,20 per ton.
Pada perdagangan hari ini, harga saham HRUM ditutup melemah 1,22% ke level Rp 3.320 per saham.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.