Hati-hati! Pelaku Pasar Ramal IHSG Hari Ini Bakal Ambles Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang akhir pekan ini berpotensi mengalami tekanan. Tekanan jual masih membayangi IHSG disertai penurunan bursa saham Wall Street pada perdagangan sebelumnya.
Kamis kemarin, Nilai transaksi mencapai Rp 6,65 triliun dengan volume 9,48 miliar unit saham. Sementara itu, pelaku pasar asing tercatat melakukan aksi jual bersih Rp 404,90 miliar.
Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang berpendapat, pada perdagangan Jumat ini, IHSG berpeluang melemah terbatas seiring dengan terkoreksinya indeks Dow Jones sebesar 0,47% serta penurunan beberapa komoditas seperti emas 0,83%, nikel 0,66% serta timah 0,88%.
Namun dia memperkirakan, saham-saham berbasis komoditas minyak, batu bara dan CPO berpotensi berbalik menguat pada perdagangan hari ini.
"IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 4.989 - 5.073," kata Edwin, dalam risetnya, Jumat (18/9/2020).
Sementara itu, Mega Capital Sekuritas mencermati, tidak adanya kejutan berarti dari kebijakan bank sentral, baik Bank Sentral AS maupun Bank Indonesia, membuat investor di pasar regional maupun lokal melakukan aksi profit taking pada perdagangan kemarin. BI tetap mempertahankan suku bunga di level 4%.
Pada perdagangan hari ini, Mega Capital memperkirakan, pergerakan IHSG akan melaju fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas pada rentang 5.000-5.140.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.