IMI : Masuknya Krakatau Steel ke Holding Tambang Bisa Lengkapi Rantai Penghiliran
Bisnis.com, JAKARTA—Masuknya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam holding industri pertambangan akan mendorong kinerja perusahaan baja pelat merah sekaligus melengkapi rantai penghiliran mineral logam.
Ketua Indonesia Mining Institute (IMI) Irwandy Arif mengatakan masuknya emiten berkode saham KRAS dalam holding industri pertambangan akan melengkapi dan memperkuat sektor hilir usaha pertambangan.
“KRAS itu dari awal berdiri sampai sekarang kan begitu-begitu saja. Nah, sekarang mereka masuk untuk melengkapi hilir [pertambangan]. Perkiraan saya [rencana bergabungnya Krakatau Steel ke induk usaha BUMN tambang ]seperti itu,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (9/7/2019).
Menurutnya, sebagai sesama perusahaan pelat merah, upaya memperkuat industri dalam negeri, termasuk penghiliran tambang menjadi keniscayaan. Dia pun menilai masuknya KRAS tidak akan berdampak negatif.
"Sebenarnya mau masuk holding atau tidak, sesama BUMN harus turut menumbuhkan industri dalam negeri. Ini [masuknya KRAS] akan melengkapi hulu hilir, sesuai tujuannya," tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin mengatakan percepatan penghiliran sektor mineral kian mendesak agar bisa mendukung peningkatan nilai ekonomi dan mengurangi impor nasional secara optimal.
Menurutnya, dengan berhasilnya upaya penghiliran, setidaknya memberikan dua manfaat, yakni membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memangkas defisit neraca perdagangan.
"Untuk nikel di Antam, sudah diproses jadi feronikel. Sementara dari feronikel ke stainless steel sekarang [masih] proses. Untuk timah sekarang sudah timah jadi tin ingot," katanya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.