Inalum Bangun Klaster Industri Alumunium di Kaltara
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Inalum (Persero) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) meneken nota kesepakatan proyek Pembangunan Klaster Industri Aluminium di provinsi tersebut.
Penandatanganan kesepakatan itu dihadiri Direktur Pelaksana PT Inalum Oggy A. Kosasih dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie. Diketahui, Kaltara memiliki potensi sumber daya air melimpah yang potensial bagi pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Di sisi lain, PT Inalum membutuhkan pasokan listrik yang besar untuk melakukan ekspansi pengembangan Klaster Industri Aluminium.
"Inalum mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang sudah bersinergi mendukung rencana ekspansi pabrik peleburan aluminium dan industri hilirnya. Dengan potensi di Kaltara, kami optimistis dapat menambah kapasitas sampai 1,5 juta ton," ujar Direktur Pelaksana PT Inalum Oggy A. Kosasih, dalam rilisnya, Rabu (17/7).
Lihat juga: Smelter Freeport Ditargetkan Cuma 3,28 Persen per Agustus
Dia menuturkan bertambahnya kapasitas aluminium smelter secara langsung dapat memenuhi kebutuhan domestik sebagai substitusi impor yang berdampak pada penghematan devisa.
"Kami berharap investasi ini akan mendorong pembangunan daerah dan pertumbuhan ekonomi, terbukanya lapangan pekerjaan dan meningkatkan perputaran ekonomi yang positif yang berujung pada kemakmuran Kalimantan Utara," ujar Gubernur Kaltara Irianto Lambrie.
Dalam nota kesepakatan tersebut, Kalimantan Utara akan menyediakan izin sekaligus sarana dan prasarana pendukung operasional yang diperlukan. Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan kebutuhan infrastruktur vital seperti listrik dan pelabuhan.
"Kami juga akan mengusahakan pembangunan fasilitas yang diperlukan untuk pembangunan proyek Klaster Industri Aluminium ini terutama ketersediaan listrik, lahan, dan pelabuhan. Oleh karena itu, kami akan membuka networking dan keran investasi di Kalimantan Utara untuk proyek ini," ujar Irianto. (asa)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.