Inalum Gabung, Ini Agenda Besar Bisnis Vale di 2021
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk (INCO), perusahaan tambang dan pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel asal Brazil, memutuskan untuk memundurkan rencana pembangunan ulang (rebuild) fasilitas furnace dari akhir tahun ini menjadi Mei 2021 mendatang. Pengerjaan fasilitas ini diperkirakan akan memakan waktu lima bulan dan akan berdampak pada penurunan produksi pada tahun depan.
Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan penundaan pembangunan ulang furnace menjadi tahun depan lantaran pada 2020 ini dinilai sebagai tahun yang menantang bagi perusahaan. Dengan demikian, lanjutnya, agenda pengembangan perusahaan pada tahun depan cukup padat, mulai dari pembangunan ulang fasilitas furnace ini hingga pembangunan dua projek smelter baru lainnya.
"2021 ini jadi menantang bagi perusahaan karena ada beberapa agenda besar yang akan dilakukan untuk keberlangsungan usaha. Seperti disampaikan pada RUPS yang lalu, satu keputusan besar diambil yaitu penundaan pengerjaan rebuild furnace ini dari 2020 ke 2021. Rencananya akan dimulai pada Mei (2021) selama lima bulan dan selesai pada Oktober 2021," kata Bernardus dalam konferensi pers virtual, Senin (7/9/2020).
Selain itu, lanjutnya, secepatnya perusahaan akan membuat keputusan investasi untuk dua proyek barunya yang saat ini masih dalam tahap feasibility study (uji kelayakan), serta melanjutkan proses perizinan.
Sebelumnya disebutkan bahwa proses konstruksi itu bisa dimulai setelah perusahaan menuntaskan sejumlah persyaratan teknis dan komersial bersama dengan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) sebagai mitra dalam proyek smelter HPAL ini.
Kedua proyek smelter ini akan menjadi fokus perusahaan terutama setelah masuknya MIND ID menjadi pemegang saham 20% Vale Indonesia pada 19 Juni lalu.
"Karena ada satu furnace yang akan di-rebuild lima bulan, tingkat produksi akan rendah dan harga nikel diharapkan cukup baik di 2021, sehingga bisa bantu produksi yang rendah itu dan kinerja perusahaan bisa di-maintain dengan baik," ungkapnya.
Tahun ini Vale Indonesia menargetkan peningkatan produksi nikel matte pada menjadi 73.000 ton, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 71.000 ton. Proyeksi lebih tingginya produksi tahun ini dikarenakan perusahaan menunda pelaksanaan rebuild furnace listrik 4 ke kuartal dua 2021 dari rencana awal yang seharusnya akan dilakukan tahun ini.
"Kalau rebuild tanur unit 4 ini ditunda dan dilakukan tahun depan, maka produksi tahun depan akan terdampak," ujar Bernardus.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.