Inalum Kejar Selesaikan Divestasi Freeport Pekan Depan
Makasar, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo meminta para menteri menyelesaikan proses pengalihan 51% saham PT Freeport Indonesia selesai bulan ini. PT Inalum (Persero) selaku eksekutor, menargetkan negosiasi dengan pihak Freeport bisa selesai sebelum tenggat tersebut.
"Kami usahakan dalam dua minggu sudah ada kesepakatan, perbedaan pandangan sudah semakin mengecil," ujar Head of Corporate Communication Inalum Rendi Witular melalui pesan singkatnya, Selasa (3/7/2018).
Rencananya negosiasi bakal dijadwalkan intens hingga akhir pekan ini, jika kedua belah pihak sepakat hasil negosiasi Freeport RI akan diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi.
Seperti diketahui, negosiasi Freeport masih terbentur di soal pemegang kendali di tambang pasca-divestasi. Di Amerika, usai bertemu dengan CEO Freeport Richard Adkerson, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan soal kendali ini sudah diselesaikan dengan cara pembentukan perusahaan patungan atau Joint Venture (JV).
Dalam JV ini nantinya disepakati secara rinci kerjasama kedua belah pihak untuk mengelola tambang di tanah Papua secara bersama.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno juga mengatakan untuk proses divestasi, PT Inalum sebagai pelaksana akan membentuk badan usaha baru. Di badan usaha baru itu, Inalum akan menggandeng pemerintah daerah dengan memasukkann saham porsi BUMD sebanyak 20%.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.