Inalum Lunasi Pembelian Saham Freeport, Penerbitan IUPK Cuma 1 Jam
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin penerbitan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dilakukan dengan cepat setelah adanya aksi pelunasan pembelian saham PT Freeport Indonesia oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dilakukan.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengatakan, untuk kepemilikan saham Freeport Indonesia sebesar 41,64 persen hanya tinggal menunggu pembayaran yang dilakukan Inalum.
"Kalau divestasi tunggu transaksi saja," kata Yunus, di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Menurut Yunus, IUPK bisa diterbitkan dalam hitungan satu hari, setelah Inalum menyelesaikan pembelian saham (divestasi) Freeport Indonesia sebesar 41,64 persen, sehingga kepemilikan nasional menjadi 51https://www.liputan6.com/bisnis/read/3799698/inalum-lunasi-pembelian-saham-freeport-penerbitan-iupk-cuma-1-jam persen.
"Nanti hampir bersamaan tapi tetap divestasi dulu jedanya sebentar, tapi mungkin hitungan sehari saja bahkan bisa hitungan jam bisa keluar IUPK," tuturnya.
Inalum pun sudah mendapatan kucuran dana dari penerbitan global bond sebesar USD 4 miliar, untuk akusisi saham PT Freeport Indonesia 41,64 persen senilai USD senilai USD 3,85 miliar
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.