Inalum Melebarkan Sayap dengan Membangun Smelter Baru
TRIBUN-MEDAN.com - PT Inalum (Persero) dan Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) menandatangani nota kesepahaman terkait rencana pembangunan Smelter baru di KIPI (Kawasan Industri & Pelabuhan Internasional) Tanah Kuning Kabupaten Bulungan Kaltara di Hotel Niagara Parapat, belum lama ini.
Penandatangan itu dilakukan langsung oleh Dirut PT Inalum Ir Winardi Sunoto dan Gubernur Kaltara DR H Irianto Lambrie. Sebelumnya, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dan istri juga rombongan menyempatkan diri untuk melihat langsung Bendungan Tangga dan Sigura-gura yang dikelola PT Inalum.
Di dua bendungan tersebut, Irianto ditemani Direktur Keuangan Oggy Achmad Kosasih dan Direktur Umum dan SDM Carry F Mumbunan, dan Ketua Tim Kerja Persiapan Pengembangan di Kalimantan Utara, Dante Sinaga serta Koordinator Umum, Legal dan Kehumasan untuk Tim Kerja, Arfan Iqbal Hrp. Bupati Tobasa Darwin Siagian juga tampak hadir.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie saat mengunjungi Sigura-gura didampingi Direktur Keuangan dan Direktur Umum dan SDM
Selama meninjau bendungan, Irianto mendapat penjelasan terkait sistem kerja bendungan tersebut yang sudah menggunakan teknologi canggih.
Selain melihat bendungan dari atas, Irianto dan rombongan juga berkesempatan mengunjungi ruang turbin bawah tanah sedalam 200 meter di bendungan Sigura-gura.
Saat penandatanganan MoU, Dirut Inalum Winardi mengucapkan terimakasihnya kepada Gubernur Kaltara yang meluangkan waktunya. Pada kesempatan itu Winardi juga menjelaskan berbagai target Inalum ke depan.
Terutama untuk mewujudkan visi dan misi Inalum di tahun 2025, yaitu menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan.
Untuk mencapai visi itu saat ini Inalum sedang dan telah memulai pelaksanaan beberapa proyek pengembangan di dua lokasi yang berbeda.
“Alhamdulillah, Proyek pengembangan smelter aluminium di Kuala Tanjung merupakan salah satu proyek strategis nasional,” kata Winardi.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan commissioning produk turunan aluminium berupa billet dan alloy, disamping proyek optimalisasi dan up-grading tungku peleburan untuk existing smelter yang sedang dalam tahap uji coba.
Ia juga mengatakan, finalisasi studi kelayakan untuk pengembangan smelter baru, pabrik Calcined Petroleum Coke, ekspansi pelabuhan, pabrik Wirerod, Proyek Smelter Grade Alumina di Mempawah, serta pembangunan proyek PLTU 2 x 350 MW.
“Seluruh proyek ini didedikasikan untuk peningkatan kapasitas produksi aluminium dari 250 ribu ton hingga 500 ribu ton per tahun di Kuala Tanjung pada tahun 2021,” papar Winardi.
Tak hanya itu, Winardi yakin PT Inalum nantinya mampu memproduksi ingot sebanyak 1 juta ton per tahun. Maka itu Inalum melebarkan sayapnya dengan membangun smelter baru di Bulungan Kaltara.
Menanggapi investasi yang akan dilakukan Inalum, Irianto Lambrie mengatakan niat tersebut sedang proses sebab investasi yang akan ditanamkan Inalum investasi besar.
“Dari sisi pemprov akan koordinasikan izin lokasi siapkan lahan, dan prasarana pendukung untuk kembangkan smelter disana,” kata Irianto.
Sebagaimana diketahui, industri aluminium membutuhkan energi listrik yang sangat besar, stabil dan kompetitif. Sumber daya air yang potensial dan berlimpah menjadi syarat utama untuk menderikan PLTA sebagai motor penggerak smelter.
Dan di Kaltara, khususnya di kawasan Tanah Kuning Kabupaten Bulungan mengalir Sungai Kayan yang siap dimanfaatkan jadi bendungan untuk pembangkit listrik.
“Mudah-mudah-an di tahun 2021 proyek ini sudah berjalan, karena saya sepakat sama Pak Winardi, bahwa ketersediaan listrik harus ada untuk smelter. Dan mudah-mudahan pembangunan bendungan di Sungai Kayan cepat terealisiasi,” papar Irianto.
Terkait investor yang akan ikut memodali investasi PT Inalum tersebut, Winardi mengatakan bahwa sambutan yang begitu hangat dari pemangku kepentingan di Kalimantan Utara menjadi daya tarik bagi pemegang saham perseroan untuk melakukan ekspansi pengembangan klaster aluminium disana.
“Kalau semuanya jelas dan clear serta feasible secara ekonomi, maka kami yakin investor akan datang sendiri untuk merealisasikan proyek ini,” yakin Winardi yang juga didampingi Sekretaris Perusahaan, Ricky Gunawan dan beberapa Deputy General Manager dari PLTA Inalum.(*)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.