Inalum Mulai Tawar-menawar Harga Saham Rio Tinto di Freeport
News21.us: Berita Terkini Indonesia, Jakarta - PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dan pemerintah sedang bernegosiasi soal harga hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia. Hal tersebut dilakukan setelah pemerintah memiliki referensi harga saham.
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini pemerintah sedang tawar-menawar hak partisipasi Rio Tinto untuk dikonversi menjadi saham Freeport Indonesia sebesar 40 persen. Ini untuk menggenapi kepemilikan saham Freeport Indonesia oleh pemerintah menjadi 51 persen. Namun, dia tidak membicarakan detail proses penawaran.
Baca Juga
Freeport Klaim Sudah Perbaiki Kerusakan Lingkungan 3 Masalah Ketenagakerjaan di Freeport Indonesia 700 Pekerja Freeport Tunggu Kejelasan Nasib
"Itu saya enggak bisa ngomong, tapi sudah tek-tok (tawar menawar)," kata Budi di sela diskusi pertambangan, di Jakarta, Rabu (22/3/2018).
Tawar-menawar tersebut dilakukan, setelah pemerintah memiliki referensi harga hak partisipasi Rio Tinto pada kegiatan operasional pertambangan Freeport Indonesia, di Grasberg, Papua. Namun dia tidak bisa menyebutkan.
"Nanti juga lagi negosiasi lagi tawar-tawar. Mungkin kita enggak bisa ngomong, tapi range harga sudah ada," tuturnya.
Budi memberi gambaran, harga referensi hak partisipasi Rio Tinto yang dijadikan acuan pemerintah, tidak jauh dari perhitungan harga yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga keuangan internasional.
"Di semua analyst research itu kan ada Deutche Bank, HSBC, Credit Swiss, Morgan Stanley itu ditulis secara rinci. dihitung komponen ininya, dihitung komponen smelter (Freeport Indonesia). Ada angkanya secara detail ada. Enggak banyak beda," kata mantan Dirut Bank Mandiri itu.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.