Inalum Teken Kontrak Rp 11,3 T dengan Produsen Aluminium UEA
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum menandatangani kontrak senilai US$ 800 juta atau sekitar Rp 11,28 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per US$) dengan Emirates Global Aluminium (EGA), produsen aluminium terbesar di Uni Emirat Arab (UEA) di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan bisnis yang ditandatangani kedua perusahaan, dan dipertukarkan di depan Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota UEA di Abu Dhabi pada 12 Januari 2020 lalu.
Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis mengapresiasi langkah kedua perusahaan untuk melanjutkan kerja sama, yang dapat menjadi awal dari kerja sama investasi bagi kedua perusahaan.
"Kontrak yang dieksekusi adalah lisensi teknologi EGA dan penempatan (secondment) personil EGA di Inalum," ujar Husin, seperti dikutip dari keterangan resmi Kedutaan Besar RI Abu Dhabi, Rabu (23/12/2020).
PILIHAN REDAKSI Sah! LG Teken MoU, Pabrik Baterai RI Rp 130 T Makin Jelas Profil Menkes Budi Gunadi Sadikin Pengganti Terawan Putranto Gebrakan Jokowi: Tunjuk Bankir Jadi Menteri Kesehatan! Kontrak lisensi teknologi tersebut merupakan pilot test untuk optimasi tungku smelter aluminium milik PT Inalum (Persero) di Batubara, Sumatera Utara.
"Ini langkah maju yang menunjukkan kedua belah pihak sedang membangun kepercayaan," lanjutnya.
Salah satu proyek yang diharapkan PT Inalum (Persero) dapat dilakukan melalui kemitraan strategis bersama EGA adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.
"Nilai total dari proyek tersebut mencapai US$ 800 juta," ungkapnya.
Dia mengatakan, KBRI Abu Dhabi selama ini aktif melakukan komunikasi terhadap Inalum dan EGA untuk membantu proses negosiasi yang dilakukan oleh kedua perusahaan.
"Kami sudah perintahkan tim untuk membantu Inalum, sehingga mendapatkan kemanfaatan yang optimal dalam kerja sama yang akan dilakukan," paparnya.
Turut hadir dalam penandatanganan tersebut Budi Gunadi Sadikin yang saat itu masih menjabat Wakil Menteri I BUMN, Asisten Deputi Minerba Herry Purnomo, Direktur Utama PT Inalum (Persero) Orias Petrus Moedak, CEO EGA Abdulnasser bin Kalban, dan Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdullah Salem Obeid AlDhaheri.
Menurutnya, minat sejumlah perusahaan UEA untuk melakukan ekspansi ke Indonesia meskipun di masa pandemi cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan kehadiran delegasi bisnis pada gelaran Indonesia-UAE Week 2020.
Tercatat tujuh perusahaan UEA berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, yaitu: Masdar, Abu Dhabi Holding, Emirates Global Aluminium (EGA), Taqa, Alfoah, FAB dan Silverpumps.
Penandatanganan kontrak Inalum-EGA sekaligus menutup even Indonesia-UAE Week 2020 yang digelar KBRI Abu Dhabi pada 15-21 Desember 2020. Rangkaian kegiatan dimulai dari pembukaan kantor perwakilan First Abu Dhabi Bank (FAB), kerja sama pengiriman 1.000 perawat, peresmian PLTS Terapung Cirata, audiensi ke Menteri ESDM, penandatanganan kemitraan Lulu Hypermarket dengan UMKM nasional, eksekusi kontrak EGA-Inalum, dan pertemuan bisnis lainnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.