India Batasi Impor, Antam Bidik Pasar Baru di Asia Tenggara Hingga Afrika
Emiten pelat merah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. menjajaki pasar ekspor baru seperti Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab, hingga Afrika untuk menggenjot penjualan setelah pemerintah India membatasi impor.
Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman mengatakan penjajakan pasar ekspor baru tersebut guna meningkatkan pendapatan perusahaan. Penjajakan pasar baru itu seiring dengan tertahannya ekspor ke India sebagai pasar utama emas Antam tahun lalu.
Kendati demikian, jika dilihat secara historis, target penjualan emas tahun ini sebesar 11,5 ton menjadi target tertinggi sepanjang sejarah, di luar anomali tahun lalu. "Kami optimistis dengan adanya penjajakan untuk menembus pasar ekspor, volume penjualan emas Antam akan tetap tumbuh," ujar Tedy, Kamis (4/8).
Akhir semester I/2016, harga emas menguat mencapai US$ 1.350 per oz, lebih tinggi dari tahun lalu US$ 1.190,75 per oz. Segmen emas diharapkan akan memberikan kontribusi dan meningkatkan kinerja keuangan emiten bersandi saham ANTM tersebut.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.