PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) sedang menghadapi tren peningkatan beban produksi bersamaan dengan konsolidasi harga jual batu bara di pasar global. Kedua faktor tersebut bisa memicu kinerja keuangan melemah.
Sedangkan ekspketasi realisasi tambang batu bara tahun ini diharapkan menjadi sentimen positif terhadap pergerakan harga saham hingga kinerja keuangan ke depan. Akuisisi tentu akan berdampak positif terhadap peningkatan cadangan batu bara perseroan dalam jangka panjang.
Analis Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri mengatakan, perseroan akan menghadapi sejumlah tantangan untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan tahun ini, seperti perkiraan konsilidasi harga jual batu bara. Penurunan harga telah terlihat dalam realisasi kinerja keuangan perseroan per kuartal I-2019.
“Ekspektasi peningkatan biaya penambangan sejalan dengan perkiraan kenaikan stripping ratio, dibandingkan beberapa tahun lalu, bakal menjadi faktor penyeret kinerja keuangan tahun ini,” jelasnya dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, belum lama ini.
Meski demikian, Danareksa Sekuritas tetap merekomendasikan beli saham ITMG dengan target harga Rp 30 ribu. Target tersebut mencerminkan perkiraan peningkatan volume produksi perseroan menjadi 23,6 juta ton. Ekspektasi harga tersebut juga menggambarkan harapan realisasi peningkatan total cadangan batu bara perseroan tahun ini.
Baca selengkapnya di https://subscribe.investor.id/
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.