Infrastruktur, Kendala Pembangunan Smelter di Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia- Target program pembangunan hilirisasi mineral berupa pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di tahun 2020 meleset dan hanya ada 1 smelter yang terbangun dari target sebanyak 2 smelter akibat terkendala infrastruktur pasokan listrik.
Menurut Praktisi Tambang & Smelter Nikel, Arif S. Tiammar kondisi hambatan infrastruktur ini umumnya sudah dimitigasi oleh investor mengingat lokasi smelter banyak dibangun di daerah yang minim fasilitas. Lalu seperti apa praktisi melihat kondisi hambatan investasi smelter? Selengkapnya saksikan dialog Maria Katarina dengan Praktisi Tambang & Smelter Nikel dari Ikatan Alumni Metalurgi ITB, Arif S. Tiammar dalam Closing Bell,CNBCIndonesia (Rabu, 06/01/2021)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.