Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian ESDM menyebut wabah virus corona di sejumlah Negara juga berdampak pada proses pembangunan smelter atau fasilitas pengolahan dan pemurnian di Indonesia.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan salah satu pekerjaan smelter yang terganggu yakni smelter Virtue Dragon Nickle Industry yang berada di Konawe Sulawesi Tenggara.
"Yang saya tahu smelter yang terdampak ini Virtue Dragon karena kebetulan baru saja kunjungan ke smelter itu. Ini bukan bangun baru ya tetapi pengembangan yang telah ada," ujarnya, Kamis (12/3).
Konstruksi smelter yang terganggu itu dikarenakan Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China yang sedang pulang ke China, tak bisa balik kembali ke Indonesia. Adapun terdapat 300 pekerja hingga 400 pekerja yang tak bisa kembali ke Indonesia. Baca juga: Virus Corona Juga Ganggu Pembangunan Smelter di Indonesia
"Karena akan mengembangkan untuk pabrik baja stainless steel mereka terganggu karena lebih dari 300 - 400 pekerja yang tidak bisa kembali," ucapnya.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada smelter yang produksinya terdampak pada produksi smelter tetapi berpengaruh pada smelter yang tengah dalam proses pembangunan.
“Yang telah berproduksi tak terganggu [smelternya] tetapi yang konstruksi memang alami gangguan karena pekerja," kata Bambang.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada keluhan atau laporan yang menyampaikan terganggunya kinerja perusahaan akibat Virus Corona.
Aktivitas pertambangan dan pembangunan smelter lainnya masih berjalan normal. Namun, dampak penyebaran virus corona bisa berdampak besar apabila berlangsung dalam jangka panjang.
Untuk diketahui, pembangunan smelter sebanyak 52 unit ditargetkan dapat selesai pada 2023 dan bisa beroperasi seluruhnya di 2024.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.